Mereka menyesaki mall-mall mewah
Menabur banyak rupiah dalam sekejap mata
Betapa mudahnya!
Pakaiannya mentereng.
Wangi parfum mewah
Semerebak wanginya dari meter datu dua
Lampu terang berderang
Memantul dari lantai marmer
Menambah elok saja, tempat pemujaan
berhala non purba.
Trend dan mode namanya, perkenalkan.
Selepas menyembah berhala,
Mereka tertawa terbahak-bahak,
Seakan-akan akan hidup selamanya
Perut yang membukit, masuk makanan apa
saja
Jutaan rupiah untuk makan di food court
ternama,
Tidak masalah!
Malam Ahad di ibukota.
Kontras sekali dengan segala kemewahan,
Tempat berhala non purba berada.
Di sudut-sudut jalan ibukota.
Kakek tua renta, ‘berbisnis’ seadanya
Pantang baginya meminta-minta
Di sudut jalan ibukota,
Ada banyak perut-perut keroncongan
Nasi bungkus saja tiada terbeli
Mengais-ngais suapan sisa dari penampungan
sampah, terpaksa.
Habis sudahkah kepedulian?
Atau lenyaplah sudah setitik rasa iba?
Sungguh semakin kelam saja, malam Ahad
di ibukota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar